Putri Setya Novanto, Dwina Michaella mangkir dari panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi. Michaella sedianya akan di check sebagai saksi dalam masalah sangkaan korupsi proyek pengadaan ktp elektronik (KTP-el).
Juru bicara KPK Febri Diansyah menyampaikan, Dwina yang juga adalah bekas Komisaris PT Murakabi Sejahtera dijadwalkan di check sebagai saksi untuk tersangka Andi Agustinus dengan kata lain Andi Narogong. Tetapi, hingga Jumat, 26 Mei 2017 sore tadi, penyidik KPK tak memperoleh info tentang ketidakhadirannya di gedung KPK.
" Bakal dikerjakan pemanggilan kembali, " kata Febri waktu di konfirmasi.
Febri meneruskan, Dwina gagasannya akan disuruhi keterangannya berkaitan sisa tempat kerjanya, PT Murakabi. Sebab, menurut Febri, penyidik temukan beberapa pihak yang menjabat di PT Murakabi yang juga mempunyai jalinan keluarga dengan pihak lain di masalah ini.
KPK, lanjut Febri, juga sudah menguraikan di dakwaan serta nampak di kenyataan persidangan berkaitan ada tanda-tanda penyusunan tender KTP-el lewat Tim Fatmawati. PT Murakabi Sejahtera dikatakan sebagai satu diantara perusahaan yang berhimpun dalam konsorsium proyek KTP-el.
Pada kontrol kesempatan ini, KPK juga memanggil dua saksi lain untuk tersangka Andi Narogong. Mereka yaitu Herlina Atmadja dari pihak swasta serta Suswanti yang disebut panitera pengganti Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
Pada saksi Suswanti, penyidik memahami info saksi tentang administrasi peradilan. KPK juga masih tetap selalu memahami bukti-bukti yang ada untuk kebutuhan pengembangan perkara berkaitan dengan tanda-tanda keterlibatan pihak lain.
" Termasuk juga pihak yang mempunyai kaitan pada masalah tanda-tanda pemberian info tak benar di pengadilan dengan tersangka MSH maupun masalah KTP-el. Hingga, sebagian saksi terkecuali di check dalam masalah KTP-el juga di check dalam masalah dengan tersangka MSH, " pungkas Febri.
Juru bicara KPK Febri Diansyah menyampaikan, Dwina yang juga adalah bekas Komisaris PT Murakabi Sejahtera dijadwalkan di check sebagai saksi untuk tersangka Andi Agustinus dengan kata lain Andi Narogong. Tetapi, hingga Jumat, 26 Mei 2017 sore tadi, penyidik KPK tak memperoleh info tentang ketidakhadirannya di gedung KPK.
" Bakal dikerjakan pemanggilan kembali, " kata Febri waktu di konfirmasi.
Febri meneruskan, Dwina gagasannya akan disuruhi keterangannya berkaitan sisa tempat kerjanya, PT Murakabi. Sebab, menurut Febri, penyidik temukan beberapa pihak yang menjabat di PT Murakabi yang juga mempunyai jalinan keluarga dengan pihak lain di masalah ini.
KPK, lanjut Febri, juga sudah menguraikan di dakwaan serta nampak di kenyataan persidangan berkaitan ada tanda-tanda penyusunan tender KTP-el lewat Tim Fatmawati. PT Murakabi Sejahtera dikatakan sebagai satu diantara perusahaan yang berhimpun dalam konsorsium proyek KTP-el.
Pada kontrol kesempatan ini, KPK juga memanggil dua saksi lain untuk tersangka Andi Narogong. Mereka yaitu Herlina Atmadja dari pihak swasta serta Suswanti yang disebut panitera pengganti Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
Pada saksi Suswanti, penyidik memahami info saksi tentang administrasi peradilan. KPK juga masih tetap selalu memahami bukti-bukti yang ada untuk kebutuhan pengembangan perkara berkaitan dengan tanda-tanda keterlibatan pihak lain.
" Termasuk juga pihak yang mempunyai kaitan pada masalah tanda-tanda pemberian info tak benar di pengadilan dengan tersangka MSH maupun masalah KTP-el. Hingga, sebagian saksi terkecuali di check dalam masalah KTP-el juga di check dalam masalah dengan tersangka MSH, " pungkas Febri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar