Memperingati 13 th. tsunami menempa Aceh, Tubuh Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) lakukan eksperimen sirene tsunami. Bunyinya terdengar sampai radius lebih dari 2 km. Kehadiran sirene di Aceh sekarang ini masih tetap butuh menambahkan.
Eksperimen sirene dengan nada asli ini di gelar pada Selasa (26/12/2017) sekitaran jam 10. 00 WIB. Ada enam sirene, tiga salah satunya di Banda Aceh, yakni di kantor Gubernur Aceh, sirene Lampulo, serta sirene Blang Oi.
Mengenai bekasnya terdapat di Aceh Besar, yakni di Kajhu, Lhoknga, serta Lam Awe. Setiap sirene berbunyi sepanjang enam menit.
" Barusan semuanya berbunyi. Jaraknya radius lebih dari 2 km., " kata Kepala Seksi Kesiapsiagaan Bencana BPBA Mukhsin waktu disuruhi konfirmasi detikcom hari ini.
Eksperimen sirene ini sesungguhnya teratur di gelar tiap-tiap tanggal 26. Tetapi spesial pada peringatan 13 th. tsunami, BPBA membunyikan sirene telah dengan nada maksimum. Tetapi, bila bencana datang, sirene dengan volume nada satu tingkat ini belum juga dapat juga mencapai semua telinga warga Banda Aceh.
" Oh tidak (terdengar). Di Banda Aceh serta Aceh Besar semasing ada tiga titik. Satu titik radiusnya dua km. lebih, " terang Mukhsin.
Sampai kini, nada sirene yang dibunyikan cuma nada tes dengan jarak jangkauan 700 meter-1 km.. Tetapi spesial hari ini, dikerjakan tes dengan memakai nada asli.
Menurut Mukhsin, sekarang ini untuk lokasi Banda Aceh serta Aceh Besar masih tetap diperlukan sekitaran enam sirene sekali lagi. Soalnya, nada enam sirene yang telah ada saat ini tidak dapat mencapai semua lokasi pesisir Banda Aceh serta Aceh Besar.
" Butuh menambahkan sirene. Sampai kini biaya mitigasi belum juga jadi prioritas semestinya ditambah. Sesudah 2015, baru ada menambahkan satu di Aceh Barat serta satu di Aceh Jaya, " terang Mukhsin.
Enam tempat yang memerlukan penambahan sirene ini, salah satunya di Lhoong, Leupung, daerah Lampanah, serta Peukan Bada. Untuk menghadapi bila berlangsung bencana, BPBA mengedukasi orang-orang dengan memberitahu tanda-tanda gempa yang punya potensi tsunami.
Eksperimen sirene dengan nada asli ini di gelar pada Selasa (26/12/2017) sekitaran jam 10. 00 WIB. Ada enam sirene, tiga salah satunya di Banda Aceh, yakni di kantor Gubernur Aceh, sirene Lampulo, serta sirene Blang Oi.
Mengenai bekasnya terdapat di Aceh Besar, yakni di Kajhu, Lhoknga, serta Lam Awe. Setiap sirene berbunyi sepanjang enam menit.
" Barusan semuanya berbunyi. Jaraknya radius lebih dari 2 km., " kata Kepala Seksi Kesiapsiagaan Bencana BPBA Mukhsin waktu disuruhi konfirmasi detikcom hari ini.
Eksperimen sirene ini sesungguhnya teratur di gelar tiap-tiap tanggal 26. Tetapi spesial pada peringatan 13 th. tsunami, BPBA membunyikan sirene telah dengan nada maksimum. Tetapi, bila bencana datang, sirene dengan volume nada satu tingkat ini belum juga dapat juga mencapai semua telinga warga Banda Aceh.
" Oh tidak (terdengar). Di Banda Aceh serta Aceh Besar semasing ada tiga titik. Satu titik radiusnya dua km. lebih, " terang Mukhsin.
Sampai kini, nada sirene yang dibunyikan cuma nada tes dengan jarak jangkauan 700 meter-1 km.. Tetapi spesial hari ini, dikerjakan tes dengan memakai nada asli.
Menurut Mukhsin, sekarang ini untuk lokasi Banda Aceh serta Aceh Besar masih tetap diperlukan sekitaran enam sirene sekali lagi. Soalnya, nada enam sirene yang telah ada saat ini tidak dapat mencapai semua lokasi pesisir Banda Aceh serta Aceh Besar.
" Butuh menambahkan sirene. Sampai kini biaya mitigasi belum juga jadi prioritas semestinya ditambah. Sesudah 2015, baru ada menambahkan satu di Aceh Barat serta satu di Aceh Jaya, " terang Mukhsin.
Enam tempat yang memerlukan penambahan sirene ini, salah satunya di Lhoong, Leupung, daerah Lampanah, serta Peukan Bada. Untuk menghadapi bila berlangsung bencana, BPBA mengedukasi orang-orang dengan memberitahu tanda-tanda gempa yang punya potensi tsunami.
Informasi mengenai judi poker : Poker online Indonesia terbaik
" Gempa punya potensi tsunami itu salah satunya waktu gempa 1 menit, kemampuan taraf MMI itu tidak dapat berdiri orang dewasa, " terang Mukhsin.
" Sirene ini bukanlah sinyal tsunami datang. Tapi sinyal evakuasi, " katanya.
Terkecuali sirene yang belum juga memenuhi, gedung evakuasi (escape building) di Banda Aceh masih tetap butuh menambahkan. Menurut Mukhsin, butuh enam escape building sekali lagi untuk mencapai semua orang-orang di Banda Aceh serta Aceh Besar.
" Daerah Tibang serta Gampong Pande, Banda Aceh, belumlah ada escape. Semestinya, tiap-tiap komune desa itu mesti ada satu escape building, " terang Mukhsin.
" Gempa punya potensi tsunami itu salah satunya waktu gempa 1 menit, kemampuan taraf MMI itu tidak dapat berdiri orang dewasa, " terang Mukhsin.
" Sirene ini bukanlah sinyal tsunami datang. Tapi sinyal evakuasi, " katanya.
Terkecuali sirene yang belum juga memenuhi, gedung evakuasi (escape building) di Banda Aceh masih tetap butuh menambahkan. Menurut Mukhsin, butuh enam escape building sekali lagi untuk mencapai semua orang-orang di Banda Aceh serta Aceh Besar.
" Daerah Tibang serta Gampong Pande, Banda Aceh, belumlah ada escape. Semestinya, tiap-tiap komune desa itu mesti ada satu escape building, " terang Mukhsin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar