Latest News

Para tahanan teroris di Mako Brimob dipindahkan, Presiden Jokowi: "Negara tidak pernah takut"


Presiden Joko Widodo menyebutkan " negara serta semua rakyat tidak sempat takut " pada terorisme, bersamaan dengan selesainya kerusuhan di Mako Brimob, pada Kamis (10/05).

" Saya menginginkan mengatakan terima kasih yang sebesar-besarnya atas nama rakyat serta negara pada semua aparat keamanan yang ikut serta dalam merampungkan momen ini, " tutur Jokowi di Istana Bogor.

" Butuh saya tegaskan kalau negara serta semua rakyat tidak sempat takut serta akan tidak sempat memberi ruangan sedikitpun pada terorisme dan bebrapa usaha yang mengganggu keamanan negara, " lanjutnya.

Lebih jauh, Presiden membuka kalau dianya sudah memerintahkan pada Wakapolri untuk memberi kenaikan pangkat mengagumkan pada prajurit sebagai korban dalam kerusuhan di Mako Brimob.

Dengan terpisah, Sri Puguh Budi Utami sebagai Dirjen Pemasyarakatan Kementerian Hukum serta HAM, mengonfirmasi kalau kendaraan Polri yang mengangkut 145 napi terorisme sudah bergerak dari Mako Brimob ke LP Nusa Kambangan.

" Di Nusa Kambangan siap menyimpan. Dua Lapas sudah kami sediakan. 145 napi juga akan kami untuk untuk isi dua lapas itu, " katanya pada Kompas TV.

Terlebih dulu, Menteri Koordinator Politik, Hukum, serta HAM, Wiranto, menyebutkan perlawanan beberapa napi teroris di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, sudah selesai. Semua napi teroris, menurut dia, sudah menyerah tanpa ada prasyarat.

Penyerahan diri mereka didahului oleh ultimatum kalau aparat keamanan juga akan lakukan penyerbuan.

" Aparat keamanan sebelumnya bertindak berikan ultimatum kalau juga akan lakukan serbuan. Menyerah atau berisiko hadapi serbuan. Pasti dengan batas saat spesifik, bukanlah mengulur saat, " tutur Wiranto, yang mendatangi Mako Brimob, pada Kamis (10/05) pagi.

Wiranto membuka, sebelumnya fajar sejumlah " 145 dari 155 keluar menyerah tanpa ada prasyarat, keluar satu persatu, senjata ditinggalkan ".

" Masih tetap ada 10 yang menyebutkan tidak menyerah, jadi aparat lakukan serbuan di lokasi mereka. Barusan kita saksikan, bunyi bom, bom asap, gas air mata. Nyatanya dalam serbuan itu, sisa 10 teroris menyerah. Jadi komplit 155 tahanan teroris sudah menyerah pada aparat kepolisian Indonesia, " tuturnya.

Wakapolri Komjen Syafruddin menyebutkan semua napi teroris itu juga akan dipindahkan ke Instansi Pemasyarakatan Nusa Kambangan, Jawa Tengah. Bahkan juga, hari ini sebagian napi dalam perjalanan kesana.

Komjen Syafruddin menyebutkan operasi penanggulangan telah usai jam 07. 15 WIB. Sejumlah 156 tahanan teroris lakukan perlawanan, satu diantara mereka tewas.

Syafruddin menyatakan tak ada negosiasi dengan beberapa tahanan yang mempunyai senjata hasil rampasan dari anggota Polri yang terbunuh. Dari semua senjata yang dirampas, ada " senapan panjang yang jarak tembaknya 500-800 mtr. dapat mencapai jalan. "

Dalam peluang itu, Komjen Syafruddin mengoreksi kalau penyanderaan beberapa anggota Polri berjalan dirumah tahanan cabang Salemba " yang kebetulan ada di Kompleks Mako Brimob ".

Kerusuhan di kompleks Mako Brimob berlangsung pada Selasa (08/05) malam, sekitaran jam 19. 30 WIB. Polisi mengatakan penyebab kerusuhan yaitu amukan seseorang narapidana yang terasa titipan makanan dari keluarga narapidana tidak di sampaikan.

Kepala Biro Penerangan Orang-orang Mabes Polri, Brigjen M Iqbal, makanan dari luar tahanan memanglah mesti di check untuk mempelajari adakah beberapa barang yang diselundupkan pada makanan.

" Lantas berlangsung keributan, pertikaian, " kata Iqbal.

Napi itu lantas lakukan provokasi hingga beberapa napi teroris yang lain lakukan perlawanan serta kuasai tiga blok sel dan 30 pucuk senjata. Waktu itu enam polisi disandera.

Sandera paling akhir dalam kerusuhan di Mako Brimob di Kepala Dua, Depok, telah dibebaskan oleh beberapa tahanan pada Kamis (10/05) awal hari, sesudah lima aparat polisi yang lain yang disandera tewas.

Bripka Iwan Sarjana dibebaskan dalam keadaan hidup tetapi menanggung derita luka-luka lebam dibagian muka serta di bagian-bagian badannya serta segera dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk perawatan selanjutnya.

" Pembebasan dikerjakan atas negosiasi. Mereka minta makanan, jadi kita rayu mereka untuk lepaskan dahulu. Sandera polisi yang kita lepaskan dahulu, " tutur Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen Setyo Wasisto, pada wartawan seperti diambil Kompas. com.

Mengenai luka-luka yang dihadapi lima polisi yang wafat dalam kerusuhan di Mako Brimob, Depok berbentuk mulai sayatan dalam hingga tembakan, yang buat kepolisian mengatakannya jadi suatu hal yang diluar batas kemanusiaan.

Lima aparat polisi yang wafat dalam kerusuhan di rutan Mako Brimob Selasa (08/05), serta beberapa besar dimaksud alami menanggung derita luka karena senjata tajam di leher.

Brigjen Pol. M. Iqbal, Kepala Sisi Penerangan Orang-orang Polri, menyebutkan pada beberapa wartawan Rabu (09/05), " Dari lima bebrapa rekanan yang gugur, sebagian besar luka karena senjata tajam di leher. Serta luka itu begitu dalam. Ada pula satu orang luka di kepala karena tembakan. "

Dia memberikan menyebutkan polisi yang wafat alami luka sayat di badan mereka, termasuk juga di lengan, jari serta paha.

Kepala divisi Humas Polri, Irjen Setyo Wasisto melukiskan selanjutnya keadaan yang dihadapi polisi yang wafat, " Ada seperti luka bacok, luka tembakan. Ada pula satu orang yang lukanya beberapa macam, kakinya disayat, dan sebagainya. "

Identifikasi korban
Ada enam kantong jenazah yang dibawa dari Mako Brimob ke RS Polri, Jakarta Timur. Paduan Tim Inafis atau Indonesia Automatic Fingerprint Identificaton Sistem dari Polri serta Polda Metro Jaya lalu lakukan pengambilan sidik jari serta pengabilan photo korban masalah kerusuhan di Rutan Mako Brimob.

Identifikasi enam mayat itu, seperti disibakkan oleh Kompol Mumuh Saepuloh, yang mengedar ke kelompok wartawan yaitu :

(Info mengenai luka semasing korban seperti tertulis di salinan dokumen yang mengedar).

1. Briptu Fandi Setio Nugroho, lahir 9 Desember 1988. Luka : luka gorok leher tembus dr leher belakang s/d tenggorokan, luka lecet pada alis kiri, luka terbuka pada pipi kanan.

2. Syukron Fadhli, lahir 9 Oktober 1977. Luka : luka tembak pada kepala bag kiri atas kuping tembus kepala samping kanan, luka lecet paha kanan.

3. Wahyu Catur Terakhir, lahir 24 Mei 1994. Luka : luka gorok pd keher kanan hingga pipi kanan bawah, luka pd dagu kanan, luka tembak pd dahi samping kiri.

4. Yudi Rospuji Siswanto, lahir 19 Desember 1977. Luka : luka tusuk pd kaki kanan, luka sobek lutut belakang, luka sayat pd kaki kiri, luka sobek pada punggung telapak kaki, Jompol kaki kiri robek, pelipis kanan robek, mata kanan kiri luka bacok, leher luka bacok, dada kiri kanan luka tusuk, tangan kanan luka bacok, siku kanan luka bacok, tangan kanan atas luka.

5. Denny Setiadi SH, lahir 15 Mei 1985. Luka : pipi kiri luka bacok, bibi bengkak gigi atas terlepas, leher belakang luka bacok, luka tembak pd dada kanan.

6. Beni Samsutrisno, lahir 18 Juni 1986 (narapidana terorisme. Luka : luka tembak pd dada kiri 2 lobang (tahanan teroris/Napiter).

Aktivitas identifikasi pada mayat dijelaskan dengan memakai alat berbentuk camera, kandycam, mambis, serta kartu AK. 23.

Apakah ini perbuatan manusiawi atau tidak?
" Silahkan bebrapa rekanan media menyimpulkan apakah ini perbuatan manusiawi atau tidak. Tapi kami hormati rule of law, sistem negosiasi yang kami kedepanjan, " ucap Iqbal.

Tetapi selama ini, polisi belum juga bisa meyakinkan berapakah jumlah narapidana teroris sebagai penyandera.

Terlebih dulu M Iqbal menyebutkan penyebab kerusuhan yang berlangsung Selasa (08/05) karna problem remeh, yakni makanan yang diantar oleh keluarga narapidana serta juga akan di check oleh petugas. Problem ini yang lalu menyebabkan keributan pada tahanan serta petugas kepolisian.

Iqbal menyebutkan sesuai sama prosedur, semua makanan yang datang dari luar serta diberi pada tahanan mesti lewat kontrol.

Pengamat terorisme Al Chaidar menyebutkan ada tahanan terorisme di Mako Brimob " telah baiat untuk hingga mati ".

Disamping itu Institute for Policy Analysis of Conflict atau IPAC yang berkantor di Jakarta, mengatakan ada sekitaran 150 tahanan yang menanti pengadilan dengan dakwaan terorisme -termasuk yang menanti perpindahan tahanan- serta beberapa besar mempunyai kaitan dengan grup militan yang menamakan diri Negara Islam atau ISIS.

Dalam laporannya Februari lantas, IPAC mengatakan banyak beberapa pendukung ISIS didalam satu tempat penahanan sama juga dengan 'menunggu datangnya bencana'.

" Kami menyebutkan A : penuh sesak serta B : tak ada usaha sekalipun untuk menuntun tahanan yang baru masuk serta nyaris semuanya pro-ISIS, " kata Sidney Jones, Direktur IPAC, seperti diambil New York Times.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berita Harian Indonesia Support By 99onlinebola Agen Judi Bola

Gambar tema oleh Jason Morrow. Diberdayakan oleh Blogger.